Tari Topeng Cirebon. Topeng adalah sebuah karya seni yang tercipta sebagai perwujudan atau ekspresi tentang konsep batin yang berhubungan dengan wajah. Di Indonesia sendiri, keberadaan karya seni purba ini telah begitu melekat dalam kebudayaan masyarakatnya.

Meskipun belum mewakili semuanya, sebelum ini telah juga dituliskan tentang kesenian bertopeng, termasuk Wayang Topeng Malangan, Tari Barong, Telek dan Dramatari Topeng Bali.

Tari topeng Cirebon dikenal memiliki ragam jenis tari yang berbeda, hal ini dikenal dengan nama Topeng Panca Wanda atau Topeng Lima Rupa. Masing-masing dari ekspresi dan bentuk dari topeng tersebut memiliki filosofinya tersendiri, teman-teman ku.

1. Topeng Panji

Tari topeng yang pertama adalah Topeng Panji yang menggambarkan sucinya seorang anak yang baru lahir. Gerakan-gerakan sederhana, halus dan lembut membuat ciri khas tari topeng ini mudah dikenal. Selain itu pada bentuk topengnya berwarna putih dengan mata, hidung dan guratan lain yang tipis. Seperti kata pepatah mengatakan bahwa manusia yang baru lahir masih putih suci seperti kertas putih.

2. Topeng Samba

Tarian ini menggambarkan ketika manusia masuk dalam fase anak-anak. Gerakan-gerakan yang lincah, lucu dan kurang luwes memang dihadirkan dalam tarian ini. Seperti anak-anak pada umumnya, topeng yang digunakan memiliki ekspresi seperti anak-anak dengan mata yang agak terbuka dengan warna agak merah muda.

3. Topeng Rumyang

Tari Topeng Rumyang merupakan penggambaran ketika masuk dalam masa remaja atau masa mencari jati diri. Gerakan-gerakan pada tarian ini terlihat adanya pengulangan yang cenderung labil. Sebagai bentuk ekspresinya, topeng yang digunakan memiliki warna dasar merah muda dengan ukiran sederhana.

4. Topeng Tumenggung

Gerakan yang tegas seperti mengisyaratkan kebijaksanaan ketika masuk ke dalam fase dewasa. Topeng yang digunakan pun memiliki ekspresi yang lebih tegas dan berwibawa dengan warna dominan merah. Untuk kostumnya sendiri biasanya penari menggunakan pakaian warna hitam. Tumenggung dalam bahasa setempat merupakan struktur kerajaan atau kesultanan dengan pangkat panglima perang.

5. Topeng Kelana

Tari topeng ini sebagai bentuk penggambaran keserakahan manusia yang terlalu ambisius dan amarah. Penarinya sendiri biasanya mengenakan kostum berwarna merah dengan gerakan-gerakan yang lebih lincah dari jenis tari topeng lainnya. Pada ekspresi topengnya terdapat banyak guratan yang rumit serta adanya ikatan tali ornamen khusus.



Mengenai jenis tarian ini, seperti yang telah disebutkan diatas bahwa baik Tari maupun Topeng Cirebon telah dibagi menjadi lima yang utama.

Jenis-jenis ini dikenal dengan Panca Wanda atau lima rupa, diantaranya Tari Topeng Kelana, Tari Topeng Tumenggung, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Samba dan Tari Topeng Panji. Kelima tarian ini mewakili perwatakan manusia.

Adapun mengenai gaya tarian, Tari Topeng Cirebon memiliki beberapa gaya tari yang telah diakui secara adat. Gaya-gaya ini berasal dari desa-desa asli yang melahirkan tarian topeng atau juga dari desa lain yang menciptakan gaya baru yang secara adat diakui berbeda dengan gaya lainnya.

Perbedaan gaya tari di masing-masing desa umumnya disebabkan oleh adanya penyesuaian selera penikmat dengan nilai estetik gerak tarian diatas panggung. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai gaya tari dari Topeng Cirebon :

Gaya Beber
Tari ini lahir sejak abad ke-17 Masehi di desa Beber, Ligung, Majalengka, Jawa Barat. Menurut ahli dalang, gaya tarian ini pertama kali dibawa ke desa Beber oleh seniman dari Gegesik, Cirebon.

Babak yang termuat dalam gaya tari ini meliputi Panji, Samba, Temenggung, Jinggananom dan Temenggung, Klana dan Rumyang. Biasanya dipentaskan malam hari dengan Tari Topeng Rumyang di pertunjukkan mendekati terbitnya matahari.

Gaya Brebes
Dalam Babad Tanah Losari, gaya tari ini dimulai dari pindahnya Pangeran Angkawijaya ke Losari, Brebes. Pindah dari Kesultanan Cirebon untuk menghindari konflik internal serta kehidupan keraton yang serba gemerlapan.

Di daerah yang baru tersebut, sang pangeran mengembangkan bakat seninya, hingga terciptalah gaya tarian ini. Selain alur cerita, kekhasan tari ini adalah banyaknya pengaruh kebudayaan Jawa.

Gaya Palimanan
Gaya ini tersebar di sekitaran wilayah Palimanan, Cirebon. Tetaluan (tabuh gamelan) di setiap babak berbeda dalam gaya ini.

Kembang Sungsang untuk babak Panji, Gaya-Gaya untuk babak Samba, Malang Totog untuk babak Tumenggung, Bendrong untuk babak Jingga Anom dan babak Klana Udeng. Ada juga Gonjing untuk babak Klana serta Kembang Kapas untuk babak Rumyang.

Untuk tetaluan gaya ini lebih mirip dengan gaya Gegesik, sementara gerakan mirip dengan gaya Losari.

Gaya Gegesik
Daerah penyebaran gaya ini ada di sekitaran Gegesik, Cirebon. Kekhasan Tari Topeng Gaya gegesik terlihat di raut karakteristik topengnya. Terutama Topeng Panji yang berwarna putih dengan raut tenang, mata sipit merunduk tajam, hidung mancung, serta senyum terkulum.

Perubahan gaya ini mulai kentara sejak 1980-2000. Pada masa itu, pertunjukan topeng sering dicampur dengan dangdut sehingga disebut juga Topeng-Dangdut.

Gaya Celeng
Gaya ini mewakili tari topeng yang berpusat di dusun Celeng, Loh Bener, Indramayu. Pertama kali dibawa oleh Ki Kartam yang seorang ahli dalang dari Majakerta.

Meskipun tetap memiliki kekhasan tersendiri, gaya ini memiliki kesamaan dengan gaya lainnya. Termasuk lagu dan musik pengiring yang mirip dengan yang ada di gaya Gegesik dan Slangit. Kemiripan lain juga pada gerak tari yang mendekati gerakan pada gaya Pekandangan.

Gaya Cipunegara
Gaya ini tersebar di perbatasan Indramayu, mulai dari Pegaden hingga kebantaran sungai Cipunegara. Dikenal juga sebagai Tari Topeng Menor karena kemerduan dan kecantikan penarinya.

Selain itu, juga dikenal sebagai Tari Topeng Jati karena salah satu pusat gaya ini ada di desa Jati, Cipunegara, Subang. Salah satu yang menarik dari gaya ini adalah pengantar menggunakan bahasa Sunda, bukan bahasa Cirebon.

Selain yang telah disebutkan masih banyak lagi gaya Tari Topeng Cirebon, termasuk gaya Cibereng, Gujeg, Kalianyar, Kreyo, Losarang, Pekandangan, Randegan, Slangit dan lain sebagainya.


Pementasan Tari Topeng Cirebon
Pementasan tari topeng sering diadakan di bale (panggung) atau tempat terbuka lain dengan penari berada di bagian tengahnya. Biasanya sebagai alat penerangannya menggunakan obor atau sinar bulan langsung dengan diiringi oleh musik khas Cirebon.


Namun, kini tari topeng tersebut sudah berkembang dan dipentaskan di berbagai tempat untuk menarik pengunjung. Dihiasi dengan lampu-lampu sorot yang menawan dan dekorasi panggung yang menakjubkan. Dalam satu pementasan biasanya akan ada urutan dari tari topeng tersebut yang dimulai dari Tari Topeng Panji sampai Tari Topeng Kelana. 





0 Komentar