Tari Topeng Priangan yang merupakan sebuah tarian khas dari Jawa Barat.
Tari Topeng Priangan yang merupakan sebuah tarian khas dari Jawa Barat.

Gerakan Tari Topeng Priangan sendiri memang terbilang mirip dengan Tari Topeng Cirebon. Yang membedakannya yaitu, Tari Topeng Priangan lebih difokuskan pada gerakan tari Puteri.

Berbicara soal kostum, setiap tarian khas daerah pastinya memiliki kostum tersendiri. Begitu juga dengan kostum yang digunakan dalam Tari Topeng Priangan, yang menggunakan kain kebat yang dikombinasi dengan tekes (penutup kepala) yang terlihat menggunung tinggi.

Awal mula hadirnya Tari Topeng Priangan sendiri yaitu sejak berkembangnya tari topeng yang berkembang di Jawa Barat sekitar tahun 1900. Berawal dari tari Topeng Bebearang yang ditampilkan pada pertunjukan keliling.

Setelah itu awal dari Tari Topeng Priangan di tahun 1900an berlanjut di daerah Garut, Tasikmalaya, Bogor, Sumedang dan Bandung. Daerah-daerah tersebut dikabarkan kerap didatangi oleh rombongan Tari Topeng Cirebon. Lalu di tahun 1925 beberapa penari dari tanah pasundan belajar banyak dari tari Topeng Cirebon yang membuahkan beberapa tarian lainnya. Antara lain yaitu Tari Menak Jingga, Damar Wulan, Menak Koncar, Jingga Anom serta Pamindo.

Namun dalam perkembangan lanjutan dari Tari Topeng Priangan, Gerakan Tarian Cirebon kalah peminat dibanding Tari Keurseus. Hal itu lantaran gerakan tarian Keurseus susah untuk diikuti, serta permainan gamelan dan gendangnya pun sangat khusus dan rumit untuk dipelajari.

Hingga akhirnya terciptanya Tari Topeng baru usai tari Keurseus. Tari Topeng baru itu sendiri  telah ditata kembali, baik dari unsur gerakan, iringan tari, serta pendek panjangnnya materi tarian, serta pada kostumnya yang saat ini dikenal dengan Tari Topeng Priangan.

Seni tari menjadi salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Setiap daerah memiliki tari-tarian dengan keunikannya sendiri. Misalnya, Tari Topeng dari Cirebon, Jawa Barat, merupakan seni tari pertunjukan yang sarat akan simbol-simbol bermakna yang diharapkan bisa dipahami oleh penontonnya. Simbol-simbol yang dimaksud bisa berupa nilai kepemimpinan, cinta, atau kebijaksanaan yang disampaikan melalui media Tari Topeng.

Bahkan di Cirebon, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga menggunakan tarian ini sebagai alat untuk menyiarkan agama Islam, sekaligus menjadi hiburan di lingkungan keraton.

Tari Topeng sendiri sebenarnya sudah ada sekitar abad ke-10 atau ke-11 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Prabu Panji Dewa, Raja Jenggala di Jawa Timur. Seni tari ini kemudian dibawa oleh seniman jalanan ke Cirebon yang selanjutnya mengalami proses akulturasi. Dari Cirebon, seni tari ini lalu menyebar lagi ke daerah-daerah lain di Jawa Barat. Di provinsi ini, terdapat dua jenis Tari Topeng, yaitu Tari Topeng Cirebon dan Tari Topeng Priangan.

Simbol-simbol sarat makna dari sebuah pementasan Tari Topeng disampaikan melalui warna topeng, jumlah topeng, dan juga jumlah gamelan pengiringnya. Total jumlah topengnya ada sembilan, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lima topeng pokok (panji, samba atau pamindo, rumyang, tumenggung atau patih, kelana atau rahwana) dan empat topeng lainnya lainnya (pentul, nyo atau sembelep, jingananom dan aki-aki) digunakan jika lakon yang dimainkan berjudul Jaka Blowo, Panji Blowo, atau Panji Gandrung.

Lima topeng pokok disebut sebagai Topeng Panca Wanda yang artinya topeng lima watak. Panji, misalnya, diartikan sebagai seorang bayi iyang masih bersih atau tidak berdosa. Pamindo menggambarkan kesatria. Patih menggambarkan kedewasaan.

Salah satu maestro Tari Topeng yang dimiliki Indonesia adalah Mimi Rasinah, pemilik Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah. Tidak hanya topeng, Saat akan mementaskan tarian ini, banyak perlengkapan yang harus dipersiapkan. Perlengkapan busana seperti baju yang berlengan dan dasi dengan peniti ukon. Ukon adalah mata uang pada zaman dulu. Tak lupa juga ikat pinggang yang dilengkapi badong, keris, gelang, dan juga kain batik.

Selain itu perlengkapan yang harus dikenakan adalah kain sampur atau selendang, kaos kaki putih sepanjang lutut, dan Mongkron yang terbuat dari batik lokoan. Penari topeng juga mengenakan  celana bawah lutut. Perlengkapan paling penting dalam pementasan tarian ini adalah kedok atau topeng, yang terbuat dari kayu.

Untuk memakai topeng ini adalah dengan cara digigit pada bantalan karet di bagian dalam topeng tersebut. Selain itu penari juga mengenakan penutup kepala yaitu sobra, yang dilengkapi dengan dua buah sumping dan jamangan. Pada saat mementaskan topeng tumenggung, busana penari ditambah dengan mengenakan tutup kepala kain ikat dan dilengkapi dengan peci dan kaca mata.

Tidak hanya satu jenis alat musik saja yang mengiringi tarian ini. Perpaduan antara beberapa alat musik, membuat tarian ini menjadi unik dan penonton mudah terbawa dalam suasana pentas. Ada beberapa alat musik untuk mengiringi pementasan tarian ini, antara lain:

Satu Pangkon Saron.

Satu Pangkon Bonang.

Tiga Buah Gong yaitu Kiwul, Sabet, Telon.

Satu Pangkon Titil.

Satu Pangkon Kenong.

Seperangkat Alat Kecrek.

Satu Pangkon Jengglong.

Satu Pangkon Ketuk.

Dua Buah Kemanak.

Satu Pangkon Klenang.

Seperangkat Kendang Yang Terdiri Dari Ketiping, Kepyang, dan Gendung.

Pada saat pementasan, tarian ini tidak hanya diiringi musik saja, melainkan juga diiringi oleh lagu lagu. Hal ini akan menambah keunikan dari tarian ini. Lagu untuk mengiringi tarian ini tidak hanya satu lagu saja, melainkan ada beberapa lagu antara lain:

Kembangsungsang Untuk Topeng Panji.

Kembangkapas Untuk Topeng Samba.

Rumyang Untuk Topeng Rumyang.

Tumenggung Untuk Topeng Tumenggung.

Gonjing Untuk Topeng Kelana.

Tari Topeng adalah tarian tradisional yang berasal dari Cirebon Jawa Barat. Dalam Tarian ini terdapat 5 jenis topeng yaitu Topeng Panji, Topeng Samba, Topeng Rumyang, Topeng Tumenggung dan juga Topeng Kelana. Masing-masing topeng memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda. Topeng-topeng tersebut memiliki cerita yang berbeda antara topeng satu dengan topeng yang lain.

Pementasan tarian ini bertujuan untuk hiburan dan juga untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat. Dalam Tarian ini terdapat beberapa topeng dengan simbol-simbol yang mengandung banyak pesan moral.

Seperti ajakan untuk hidup di jalan yang lurus serta ajakan untuk perbanyak berdzikir dan istighfar. Pada setiap jenis topeng juga terdapat makna dan cerita

0 Komentar